Pada hari Selasa betempat di Kantor Desa Tunjungtirto, telah dilaksanakan kegiatan wawancara terkait maraknya kasus pernikahan dini yang sering terjadi. Wawancara ini dilakukan oleh 3 orang mahasiswa UB yang mencari infromasi terkait maraknya kasus pernikahan dini kepada modin desa Tunjungtirto yaitu bapak Sugeng Arifin. Ketiga mahasiswa tersebut memilih desa Tunjungtirto menjadi sumber penggalian data berdasarkan rekomendasi dari KUA Kecamatan Singosari. Hasil dari wawancara dan diskusi ini mahasiswa mendapatkan informasi seberapa banyak kasus pernikahan dini di desa Tunjungtirto, serta latar belakang apa yang menjadi dasar terjadinya pernikahan dini. Kesimpulan yang diperoleh adalah kasus pernikahan dini yang terjadi karena kurangnya edukasi terhadap sebagian kelompok masyarakat dan mengganggap dengan pernikahan dini anak perempuan mereka menjadi tanggung jawab suami bukan keluarga lagi. Terlebih lagi kasus pernikahan dini sering terjadi pada keluarga prasejahtera yang kurang memahami resiko dari pernikahan  dini.